Trotoar.id, Makassar – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan akan melaksanakan kegiatan “Pilkada Run” sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada serentak yang akan datang.
Kegiatan ini dirancang khusus untuk menyasar segmen komunitas, dengan harapan dapat mendorong kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi.
Menurut Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) KPU Sulsel, Hasruddin Husain,
Baca Juga :
“Pilkada Run” akan digelar serentak di 24 kabupaten/kota pada 18 Agustus mendatang.
Hasruddin mengungkapkan bahwa sekitar 19 ribu peserta dari komunitas lari di Sulsel akan dilibatkan dalam kegiatan ini, yang juga diharapkan dapat mencetak rekor MURI sebagai bentuk apresiasi atas upaya sosialisasi terintegrasi KPU Sulsel.
“Kami berkomitmen untuk menjalankan sosialisasi pemilih yang efektif melalui program-program terintegrasi seperti ini. Dengan serentaknya pelaksanaan ‘Pilkada Run’, kami berharap dapat mencapai rekor MURI, sekaligus memberikan dampak positif terhadap partisipasi pemilih di Sulsel,” kata Hasruddin saat diwawancarai oleh Harian Disway Sulsel.
Hasruddin juga menjelaskan bahwa pola sosialisasi yang diterapkan KPU Sulsel melalui program seperti “Pilkada Run” dan KKN Tematik merupakan inovasi yang pertama kali dilakukan di provinsi ini.
Inisiatif tersebut kemudian diadopsi oleh KPU di berbagai provinsi lainnya. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memaksimalkan keterlibatan masyarakat dari berbagai lapisan, terutama melalui penempatan mahasiswa KKN di seluruh kabupaten/kota di Sulsel.
Sebagai bagian dari strategi sosialisasi yang komprehensif, KPU Sulsel menargetkan partisipasi pemilih yang setara dengan capaian pada Pemilu Februari 2024.
Hasruddin menyatakan bahwa meskipun tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada biasanya lebih rendah dibandingkan Pemilu, KPU Sulsel bertekad untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan angka partisipasi dengan menggunakan pendekatan yang terukur dan menyeluruh.
“Kami menyasar berbagai segmen pemilih, termasuk pemilih pemula, pemuda, dan kelompok rentan seperti perempuan, anak, serta penyandang disabilitas. Semua segmen ini menjadi prioritas dalam upaya kami untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam Pilkada mendatang,” jelas Hasruddin.
Selain itu, KPU Sulsel juga fokus pada wilayah-wilayah yang memiliki tantangan khusus, seperti daerah rawan bencana, daerah konflik, dan wilayah dengan tingkat partisipasi rendah pada Pemilu sebelumnya.
Dengan pendekatan berbasis segmentasi ini, KPU Sulsel berharap dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat secara signifikan pada Pilkada 2024.
Hasruddin menutup dengan optimisme bahwa program-program sosialisasi terintegrasi yang dilakukan oleh KPU Sulsel akan memberikan hasil yang positif, sehingga tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada kali ini bisa mencapai atau bahkan melampaui target yang telah ditetapkan.
Komentar