Takalar, Trotoar- id – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Fadjry Djufry, bersama Pj Bupati Takalar, Muhammad Hasbi, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Selasa (4/2/2025).
Rakor ini digelar secara virtual melalui Zoom Meeting dari Rumah Jabatan Bupati Takalar, bertepatan dengan agenda kunjungan kerja Pj Gubernur di daerah tersebut.
Rakor ini juga dihadiri oleh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sulsel serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Takalar.
Baca Juga :
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, kondisi inflasi di Sulawesi Selatan pada Januari 2025 masih dalam batas yang terkendali. Inflasi bulan ke bulan (month-to-month/m-to-m), yakni Januari 2025 terhadap Desember 2024, tercatat sebesar 0,75 persen.
Sementara itu, inflasi tahun ke tahun (year-on-year/y-to-y), yakni Januari 2025 terhadap Januari 2024, hanya 0,10 persen.
Adapun inflasi tahun kalender (year-to-date/y-to-d) dari Januari 2025 terhadap Desember 2024 juga tercatat sebesar 0,75 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga menjadi penyumbang utama deflasi di Januari 2025 dengan andil sebesar 1,41 persen.
Faktor utama penurunan harga berasal dari penyesuaian tarif listrik, yang mengalami penurunan 1,45 persen, seiring dengan kebijakan diskon tarif listrik 50 persen oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Usai Rakor, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, menegaskan bahwa Pemprov Sulsel terus mengambil langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, terutama menjelang Bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Beberapa strategi yang telah disiapkan di antaranya:
Gerakan Pangan Murah untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Operasi Pasar guna menstabilkan harga di tingkat konsumen.
Monitoring Harga secara berkala untuk mencegah lonjakan harga yang tidak terkendali.
Peningkatan Produktivitas Pangan, salah satunya melalui kegiatan penanaman serentak yang diikuti langsung oleh Pj Gubernur Sulsel.
“Yang tidak kalah penting adalah menjaga produktivitas kita. Hari ini Pak Gubernur mengikuti kegiatan penanaman serentak, ini juga menjaga ketersediaan dari sisi peningkatan produksi,” ujar Arsjad
Selain membahas pengendalian inflasi, Rakor ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepakatan tentang Kerja Sama Dalam Pengawasan Perizinan Daerah yang digagas oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Mendagri Tito Karnavian menegaskan bahwa koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam menekan laju inflasi serta memastikan kebijakan pengendalian harga berjalan efektif di seluruh wilayah Indonesia.
“Kita harus terus memperkuat koordinasi dalam upaya pengendalian inflasi, terutama dengan memastikan distribusi barang tetap lancar, harga-harga terkendali, serta kebijakan ekonomi daerah selaras dengan strategi nasional. Selain itu, pengawasan perizinan daerah juga menjadi faktor penting dalam menciptakan tata kelola yang lebih akuntabel dan transparan,” ujar Tito dalam arahannya.
Rakor ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, memastikan keterjangkauan harga kebutuhan pokok, serta memperkuat sinergi lintas sektor dalam menghadapi tantangan inflasi di tahun 2025.
Komentar