Trotoar.id, Makassar, — Menjelang Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mengantisipasi lonjakan harga dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM).
Kegiatan ini akan dimulai pada Selasa, 11 Juni 2024, di Kantor PKK Provinsi Sulsel dan akan dilanjutkan di 24 kabupaten/kota se-Sulsel.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, mengumumkan langkah ini setelah Rapat Tindak Lanjut Pengendalian Inflasi bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), yang berlangsung di Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 10 Juni 2024.
Baca Juga :
“Kami berharap upaya pengendalian ini dapat mengurangi dampak kenaikan harga komoditi. Pemantauan harga, penyaluran beras SPHP, dan Gerakan Pangan Murah adalah beberapa langkah yang kami lakukan,” ujar Andi Arsjad.
Gerakan Pangan Murah ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi inflasi mingguan yang menjadi arahan Menteri Dalam Negeri dan Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, untuk pengendalian inflasi di Provinsi Sulsel.
“Inflasi tahun ini turun dari 2,61 persen menjadi 2,22 persen, namun stabilitasnya harus tetap dijaga,” tambah Andi Arsjad.
Pemprov Sulsel mengadakan rapat koordinasi dengan Bank Indonesia, BPS, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memastikan pengendalian inflasi lebih terarah, terukur, dan terstruktur.
Tujuannya adalah agar inflasi di Sulsel tetap berada di kisaran 1,9 hingga 2,1 persen.
“Kami butuh data yang cepat dan akurat untuk memastikan intervensi yang lebih terarah, dan hasil survei mingguan BPS akan menjadi referensi untuk panel harga berdasarkan pantauan harian,” jelas Andi Arsjad, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel.
Andi Arsjad juga menyatakan bahwa menjelang Idul Adha, harga komoditi pokok seperti bawang merah, cabai, dan beras masih stabil dan terjangkau.
Untuk beras premium, Badan Pangan Nasional telah menetapkan harga sebesar Rp12.500 per kg.
Rapat tersebut dihadiri oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulsel Rizki Ernadi Ermanda, Kepala BPS Sulsel Aryanto, Perwakilan Bulog, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulsel, dan Plh Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Sulsel. (*)
Komentar