Makassar, Trotoar.id – Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi Selatan, sejumlah nama mulai disebut-sebut akan bersaing untuk memperebutkan kursi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Sulsel.
Dua tokoh eksternal yang santer dikabarkan akan maju adalah Gubernur Sulsel terpilih, Andi Sudirman Sulaiman (ASS), dan Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi.
Kedua tokoh ini disebut-sebut tengah berupaya melobi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar untuk mendapatkan diskresi dari Ketua Umum Golkar agar dapat mencalonkan diri.
Baca Juga :
Senior Golkar Ingatkan Pentingnya Aturan
Menanggapi kabar ini, senior Partai Golkar sekaligus mantan Ketua DPRD Sulsel, Moh Roem, tidak mempermasalahkan jika Andi Sudirman Sulaiman maupun Fatmawati Rusdi jika ingin mencalonkan diri sebagai Ketua Golkar Sulsel.
Namun, ia menegaskan bahwa ada aturan internal yang harus dipatuhi oleh setiap bakal calon.
“Tidak ada masalah siapa pun yang ingin maju. Tetapi, Partai Golkar memiliki aturan dasar yang menjadi pedoman. Jika mereka ingin mencalonkan diri, harus mendapatkan restu atau diskresi dari Ketua Umum,” kata Roem.
Roem juga menekankan bahwa Partai Golkar merupakan partai yang terbuka bagi siapa saja yang memiliki visi besar untuk membangkitkan kembali kejayaan Golkar di Sulawesi Selatan.
Lebih lanjut, Moh Roem berharap agar setiap calon yang berniat maju dapat terlebih dahulu menjalin komunikasi dengan DPD II dan organisasi yang mendirikan atau didirikan oleh Partai Golkar.
Menurutnya, dukungan dari DPD II sangat krusial dalam menentukan bakal calon yang dianggap mumpuni untuk melakukan rekonsiliasi dan konsolidasi internal partai.
“Kami tidak mempermasalahkan siapa pun yang maju, asalkan mereka memiliki niat tulus dan kemampuan untuk melakukan konsolidasi guna mengembalikan kejayaan Partai Golkar di Sulsel. Itu yang paling penting,” tegas Roem.
Harapan untuk Masa Depan Golkar Sulsel
Musda Golkar Sulsel kali ini menjadi momen penting untuk menentukan arah dan masa depan partai di provinsi ini.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi Golkar Sulsel dalam beberapa tahun terakhir, harapan besar disematkan kepada pemimpin baru yang dapat membawa semangat rekonsiliasi, konsolidasi, dan kemenangan bagi partai.
Musda ini juga akan menjadi barometer sejauh mana Partai Golkar mampu bersikap inklusif terhadap kader eksternal yang ingin berkontribusi membangun partai, tanpa melupakan aturan dan mekanisme internal yang telah menjadi fondasi partai.
Komentar