Makassar, Trotoar.id – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Pangan Provinsi Sulawesi Selatan 2025 di Ruang Tudang Sipulung, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (17/1).
Acara ini dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Penjabat Gubernur Sulsel Prof. Fadjry Djufry, para bupati dan wali kota se-Sulawesi Selatan, kepala dinas OPD Pemprov Sulsel, serta kepala daerah terpilih dari 24 kabupaten/kota di Sulsel.
Yang menarik dari rakor kali ini, Zulkifli Hasan bersama sejumlah peserta mengenakan Passapu, tutup kepala tradisional khas Makassar berwarna merah.
Baca Juga :
Keunikan ini menciptakan suasana yang mencerminkan budaya lokal dalam diskusi strategis terkait sektor pangan.
“Wah, keren juga ya pakai songkok Passapu begini sambil rapat,” ujar Pj Bupati Pinrang, Ahmadi Akil, mengapresiasi elemen budaya yang dihadirkan dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Zulkifli Hasan menekankan pentingnya peran Sulawesi Selatan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Ia menyebutkan bahwa daerah ini memiliki potensi besar untuk terus meningkatkan produktivitas sektor pertanian, khususnya pangan.
“Rakor pangan ini menghadirkan seluruh stakeholder pemerintahan agar pembangunan sektor pertanian di Sulsel dapat diakselerasi. Sulsel adalah bagian yang tak terpisahkan dari upaya nasional meningkatkan produksi pangan,” kata Zulkifli Hasan.
Acara ini juga menjadi ajang untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam mengoptimalkan program pertanian di Sulsel.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa pemerintah pusat siap mendukung penuh inovasi dan kebutuhan infrastruktur untuk mendukung target produksi pangan di Sulsel.
Penggunaan Passapu merah oleh para peserta rapat tidak hanya menambah keunikan, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap budaya lokal.
Hal ini diharapkan dapat mempererat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi tantangan di sektor pangan.
Rakor ini diakhiri dengan optimisme bahwa Sulawesi Selatan akan terus menjadi pilar penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.
Komentar