Sekda Buka Temu Fasilitasi Akses Kredit Peternaka
SUNGGUMINASA——Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua menggelar kegiatan Temu Fasilitasi Akses Kredit Peternakan bekerjasama dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Gowa bagi para peternak se-Kabupaten Gowa.
Kegitan ini resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, H Muchlis didampingi Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Gowa, Suhriati di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Selasa (12/12).
Baca Juga :
Kepala Bagian Kemitraan OJK, Andi Muh Yusuf mengatakan, temu fasilitasi ini merupakan bentuk kerjasama dari Program Tim Percepatan Akselerasi Daerah yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kepada pemerintah daerah.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi, memperluas dan mempermudah akses keuangan kepada pelaku usaha yang akan menggandeng Bank Sulselbar dari pihak perbankan, sedangkan dari pihak penjamin akan menggandeng Asuransi Askrindo,” ujarnya.
Lebih lanjut Andi Muh Yusuf mengatakan, saat ini kami akan melakukan kerjasama kepada pelaku usaha yang ada di Kabupaten Gowa, melihat selama ini di sektor tertentu masih terkendala dalam pengkreditan.
“Dari data yang ada di OJK, akses keuangan yang ada di Gowa untuk usaha tertentu lebih besar kreditnya daripada dana yang telah dihimpun pelaku usaha. Untuk itu kami dari tim percepatan ini bertugas untuk melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha dalam mendekatkan akses ini, baik yang bergerak di bidang peternakan maupun pertanian,” tambahnya.
Sementara itu, H Muchlis dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada OJK yang telah menyelenggarakan kegiatan ini di Kabupaten Gowa.Kalau berbicara tentang peternakan khususnya persapian, ini telah menjadi berita hangat selama satu tahun terakhir, apalagi saat ini pemerintah dalam hal ini Kementrian Pertanian RI yang mencanangkan program nasional yang bernama Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) dalam rangka menunjang program swasembada daging nasional.
“Untuk populasi sapi di Kabupaten Gowa, Gowa telah menempati peringkat terpadat kedua di Sulawesi Selatan setelah Kabupaten Bone pada tahun 2016 yang mencapai 107 ribu ekor yang tersebar di 18 kecamatan dengan jumlah peternak kurang lebih 25 ribu rumah tangga peternak,” ungkapnya.
Muchlis menambahkan, keberadaan sapi ditengah-tengah kehidupan masyarakat telah memberi dampak ekonomi yang sangat besar. Dari jumlah 49.000 ekor sapi betina produktif merupakan pabrik-pabrik yang tidak hanya siap melahirkan anak-anak, tetapi perlu dilindungi atau diproteksi dari pemotongan, kematian, kecelakaan, dan pencurian.
“Inilah yang sedang di upayakan pemerintah yang dalam hal ini Dinas Perkebunan dan Peternakan dengan menggalakkan kegiatan Asuransi Ternak Sapi (AUTS) tahap permulaan sehingga capaiannya baru sekitar 1200 ekor peserta, yang jika dibandingkan potensinya yakni betina produktif yang ada peran serta peternak dalam kegiatan AUTS baru mencapai 2,5 persen,” jelas mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gowa ini.
Diakhir sambutannya, Sekda Gowa berpesan kepada segenap tim, terutama para penyuluh, petugas peternakan kecamatan, inseminator, dan khususnya masyarakat peternak agar senantiasa menjalin komunikasi sebagai sebuah tim yang solid, memberikan pelayanan yang terbaik sebagai abdi negara, dan abdi masyarakat agar capaian peserta asuransi usaha ternak sapi tahun 2018 menjadi yang terdepan dan terbanyak di tingkat Provinsi Sulsel.(*)
Komentar